Mengapa kita membentuk bekas luka?

Bekas Luka

Bekas luka atau codet terbentuk kapanpun kulit cedera. Pembentukan codet ini terbagi menjadi tiga fase. Empat puluh delapan sampai tujuh puluh dua jam pertama setelah terluka, disebut sebagai fase peradangan, ketika tubuh menghasilkan sel yang meradang dan mengirimnya ke lokasi yang terluka. Kedua adalah fase pembesaran, yang berlangsung antara tiga sampai enam minggu. Sel khusus yang disebut fibroblast membentuk kerangka yang rumit untuk menjembatani kulit yang terluka. Protein yang disebut kolagen dibentuk untuk membantu membawa kedua sisi luka itu bersama. Terakhir, fase pematangan codet bisa memakan waktu sampai dua tahun untuk selesainya proses penjembatanan itu dan untuk mencapai bentuk luka akhir dan permanen.

Codet pada setiap orang yang berbeda, bergantung pada ukuran, kedalaman, lokasi luka dan juga fitur individual seperti usia dan warna kulit. Sebagian orang membentuk codet putih halus yang sulit terlihat. Yang lain membentuk codet yang hipertropis, yang terangkat, berwarna kemerahan dan gatal. Selain itu, orang juga bisa membentuk codet yang bersifat keloid, yang timbul dan terus tumbuh sampai keluar batas luka dan bisa membentuk gumpalan besar jaringan codet yang tak terlihat.

Jika kulit terluka oleh trauma atau pembedahan, maka codet akan terbentuk - tidak ada hal seperti pembedahan yang "tanpa codet", walaupun sejumlah prosedur memerlukan goresan lebih kecil daripada yang lain. Untuk orang-orang yang terluka karena kecelakaan, maka diperlukan jahitan, jika lukanya lebih besar daripada seperempat inci dalamnya atau berlokasi di wajah. Walaupun hidrasi bekas luka dengan minyak, obat salep berbasis minyak atau krim bisa memulihkan rasa sakit, gatal dan kekencangan, mereka tidak akan memperbaiki bekas luka. Lembaran gel silikon yang tersedia di banyak tempat, telah secara klinis terbukti meminimilisasi bekas luka, khususnya bekas luka hipertropis dan keloid.